Saturday, October 15, 2016

Saat Kau Mengatakan Tidak Ingin Menangis, Saat Itulah Kau Merasa Hatimu Sangat Sakit

Berat rasanya jika tidak menagis ketika kita kehilangan orang yang paling kita cintai. Sakit rasanya ketika kita harus tau kenyataan bahwa tidak akan ada lagi kesempatan atau bahkan keajaiban yang memungkinkan bisa bersatu lagi dengan orang yang paling kita cintai.
Sebenarnya sangat ingin menjadi tegar, ingin mengatakan pada diri sendiri bahwa akan ada orag yang baru dan akan kita temukan penggantinya. Namun air mata tak bisa dihentikan dan sakit yang terasa di dalam hati semakin sakit.

Saat Kau Mengatakan Tidak Ingin Menangis, Saat Itulah Sebenarnya Kamu Sedang Menangis Yang Benar-Benar Menangis


Bukan ingin mengatakan bahwa tangismu diwaktu yang lain adalah kepura-puraan. Hanya saja menangis saat kau mengatakan, kau tidak ingin menangis rasanya benar-benar sakit. Karena saat itu kau sedang menangisi kehilangan, kau menangisi sakitnya tidak bisa melakukan apa-apa, kau menangisi ketidak percayaanmu.

Saat Itu Juga Kau Merasa Bahwa Hatimu Terasa Sangat Sakit, Hingga Kau Tak Dapat Lagi berkata apapun


Ketika kamu mengatakan tidak ingin menangis saat itu sebanarnya kau benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit hatimu. Saking sakitnya kaupun hanya ingin mengais hingga kau benar-benar lelah dengan harapan ketika kamu lelah kamu bisa sedikit lega atau ada sebuah keajaiban yang membuatmu lupa padanya.

Menyadari Tak Ada Lagi Kesempatan Untuk Bersamanya Saat Itu Kau Sadar Bahwa Kau Tak Bisa Melakukan Apa-Apa


Rasa sakitmu itu sangat menyakitkan, karena saat itu kau tidak lagi bisa mengharapkan atau berharap ada kemungkinan kamu dan dia bisa bersama. Kamupun mulai berpikir sejak saat itu, usaha apapun yang akan kamu lakukan demi bisa bersamanya hanyalah sia-sia. Pilihanmu hanya satu tetap merasakan rasa sakit itu karena harus mengiklaskannya.

Kau Sadar Betul Melupakan Adalah Satu-Satunya Jalan Yang Harus Kamu Lakukan Tapi Dari Dalam Dirimu Ada Penolakan Untuk Melakukannya


Kau sadar betul bahwa pilihanmu hanyalah melupakan namun dari dalam dirimu ada dorongaan yang menolak untuk melupakannya. Hatimu seolah ingin pura-pura bahwa masih ada kesempatan menyatukan cintamu kembali meski kamu sadar tak ada lagi keempatan itu karena dia telah memiliki penggantimu.

Dan Kamupun Merasa Ingin Sekali Saja Dan Untuk Terakhir Kalinya Melihatnya Sebelum Akhirnya Kamu Ingin Melepaskannya


Pada akhirnya dari dalam dirimu muncul keinginan untuk terakhir kalinya menghabiskan waktu bersamanya. Setelah itu kau ingin berjanji akan mengiklaskannya. Namun sayangnya bahkan untuk terakhir kalinya meski hanya sekedar melihatnya saja kau tak memiliki kesempatan untuk itu.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.